Petilasan Makam Keramat - Penggemar Ziarah makam, pernah mendengar tentang makam kyai Raden Santri? Bagi orang yang sering melakukan Ziarah mungkin sudah sering mendengarnya, namun kalau belum sempat mendengarnya, maka tidak ada salahnya bila Anda melanjutkan membaca artikel ini, karena kesempatan kali ini petilasanmakamkeramat.blogspot.com akan mengupas tentang salah satu tujuan wisata Ziarah yang terletak di Jawa Tengah, tepatnya di Magelang. Di Gunung Pring. Siapa lagi kalau bukan Makam Kyai Raden Santri.
Gunung Pring adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Muntilan kab. Magelang. Desa ini dinamakan Gunung Pring karena ada sebuah bukit yang banyak ditumbuhi pring di ditengah-tengah desa. Gunung Pring memiliki ketinggian 400 meter diatas permukaan air laut.
Dari puncak Gunung pring kita dapat jumpai kota muntilan dan persawahan yang masih cukup luas, terlihat juga dari kejauhan pegunungan menoreh yang indah.Selain itu, di kawasan desa Gunung Pring terdapat sebuah Pondok Pesantren salaf yang sudah sangat tua, yakni Pesantren Watu Congol yang didirikan oleh Kyai Nahrowi Dalhar. panggilan Mbah Dalhar tersebut merupakan nama yang dikenal atau sebutan akrab yang di berikan padanya,beliau merupakan mursyid tarekat Syadziliyah dan dikenal sebagai seorang yang wara’ dan menjadi teladan masyarakat.Kiai Haji Dalhar,
Mbah Mat Watucongol Magelang terkenal sebagai salah satu guru para ulama. Kharisma dan ketinggian ilmunya menjadi rujukan umat Islam untuk menimba ilmu. Mbah Dalhar adalah sosok yang disegani sekaligus panutan umat Islam, terutama di Jawa Tengah. Beliau merupakan salah satu mursyid torekoth Syadziliyah yang dikenal mapu melahirkkan ulama-ulama yang mumpuni.
Simbah Dalhar lahir pada tanggal 10 Syawal 1286 Hijriah atau pada tanggal 12 Januari 1870 M) di desa Watucongol, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Terlahir dalam keluarga santri yang senantiasa taat. Ayahnya bernama Abdurrahman bin Abdurrauf bin Hasan Tuqo adalah cucu dari Kyai Abdur rauf. Kakeknya simbah Dalhar terkenal sebagai salah satu seorang panglima perang Pangeran Diponegoro.
Nasabnya Kyai Hasan Tuqo sendiri pun sampai kepada Sunan Amangkurat Mas atau Amangkurat III. Oleh karenanya sebagai keturunan raja, Kyai Hasan Tuqo juga mempunyai nama lain dengan sebutan Raden Bagus Kemuning.