MENZIARAHI MAKAM PARA WALI
Oleh : Ustadz Abdul Manan
(Kaum Masjid Agung Riadhusshalihin Barabai)
Al-Imam Ibnu Hajar Al-Haitami.rhm pernah ditanya tentang ziarah ke makampara wali, beliau mengatakan:
Beliau ditanya tentang berziarah ke makam para wali pada waktu tertentu dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka. Beliau menjawab, berziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunnahkan. Demikian pula dengan perjalanan ke makam mereka.(Al-Fatawi al-Kubra al-Fiqhiyah, juz II, hal 24).
Al-Arifbillah Da’iilallah Al-Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz,dalam nasehatnya mengenai Jalinlah Ikatan Suci Dengan Kaum Sholihin.
“Janganlah kalian mensia-siakan persahabatan dengan orang mulia, iaitu orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah Ta’ala dan RasulNya. Mereka adalah orang-orang yang cahayanya berkilauan. Sinarnya bergemerlapan. Demi Allah …. memisahkan diri dari mereka merupakan suatu kerugian yang sangat besar.”
Kita menjaga makam para Awliya agar mereka tidak hilang, bukannya menyembah mereka, tidak! Kita hanya meminta rahmat yang dilimpahkan kepada mereka dan berdoa untuk mereka. Kalian dapat mengirimkan doa untuk semua orang yang beriman sebagai hadiah dari kita.
Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam al-Kabbani qs, beliau menjelaskan di dalam kitabnya, Naqshbandi Sufi Way, pada bab manaqib Grand Syaikh Allauddin al-Attar qs menerangkan mengenai ziarah kubur ;
“Manfaat yang dapat dipetik dari ziarah ke makamSyaikh kalian (Awliya/shalihin) tergantung dari pengetahuanmu tentang mereka.” “Berada di dekat makam orang-orang yang shaleh mempunyai pengaruh yang baik terhadap dirimu, walaupun lebih baik untuk mengarahkan dirimu kepada jiwa mereka dan hal itu bisa membawa pengaruh spiritual yang tinggi”
“ Rasulullah saw bersabda, ‘Kirimkanlah do’a kepadaku di mana pun engkau berada.’ Ini menunjukkan bahwa kalian dapat mencapai Rasulullah saw di mana pun kalian berada, dan itu juga berlaku untuk semua Walinya, karena mereka mendapat kekuatan dari Rasulullah saw”
“Adab, atau perilaku yang benar dalam berziarah adalah dengan mengarahkan dirimu kepada Allah dan membuat jiwa-jiwa ini sebagai jalanmu (wasilah) menuju Allah, merendahkan hatimu kepada Ciptaan-Nya”